Banyak orang berbicara bila content writing merupakan pekerjaan yang banyak dibutuhkan saat ini. Sebab, tidak hanya konten mampu menarik minat audiens, tapi juga konten adalah sarana untuk berkomunikasi dengan para calon konsumen.
Entah itu konten yang dibuat untuk akun media instagram, linkedin, tiktok atau website. Entah itu dalam bentuk artikel, reels, video, atau infografis, setiap bisnis pasti memiliki kontennya tersendiri.
Konten yang baik adalah konten yang mampu menarik konsumen agar tahu bisnis kita. Selain itu, konten juga punya fungsi untuk membangun engagement dengan konsumen, serta meningkatkan penjualan suatu bisnis.
Oleh karena itu, sebuah konten yang menarik, informatif, dan memuaskan pembaca adalah poin penting dalam dunia bisnis hari ini.
Orang yang bertugas untuk membuat konten bagi suatu perusahaan adalah content writer. Nah, di artikel kali ini kita akan membahas tentang pekerjaan ini. Meliputi pengertian, tugas,
Penasaran, so, simak terus artikel ini yah.
Apa itu Content writer?
Apa sih content writer itu? Apa pekerjaannya cuma nulis doang? Tentu saja tidak. Meski tugas utama seorang content writer adalah menulis, namun ia juga melakukan hal lain melakukan riset konten, membuat brief, serta membuat laporan hasil kerja.
Namun, singkatnya, content writer adalah seorang profesional yang menulis artikel informatif dan menarik untuk membantu sebuah brand menginformasikan produknya.
Artikel informatif adalah artikel yang dibuat dengan tujuan untuk memberikan informasi akan suatu hal.
Jadi misalnya, jika Anda memiliki sebuah produk, dan ingin mengenalkannya kepada target audience Anda lewat website, maka content writing merupakan opsi yang tepat untuk dilakukan.
Caranya adalah dengan membuat artikel informatif yang ditulis oleh seorang content writer.
Perbedaan Content writer dan Copywriter
Content writer dan Copywriter adalah dua pekerjaan yang berbeda. Namun, keduanya seringkali dianggap sama.
Nah, di bagian ini kita akan sedikit membahas tentang perbedaan antara seorang content writer dan juga copywriter.
Perbedaan paling jelas antara kedua pekerjaan tersebut terletak pada tujuan, dan konten yang dibuat.
Jadi, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, seorang content writer bertugas untuk membuat artikel informatif untuk membantu sebuah brand menginformasikan produknya.
Tujuan mereka adalah untuk menginformasikan. Sedang copywriting bertugas untuk mempersuasi. Konten-konten yang dibuat oleh seorang copywriter punya tujuan untuk mengajak pembaca agar membeli produk yang ditawarkan.
Atau, bisa juga untuk tujuan lain seperti mendownload sesuatu, atau agar berlangganan newsletter.
Itulah mengapa copywriting berbentuk singkat, padat, dan to the point. Disisi lain, content writing umumnya ditulis untuk sebuah konten artikel dalam website yang memiliki jumlah kata sekitar 300-750 words.
Yang mana, hal ini dikarenakan fungsinya untuk memberikan informasi kepada pembaca dengan lengkap dan detail.
Perbedaan lain adalah channel yang digunakan. Content writing umumnya membuat konten untuk media website, sedangkan copywriting digunakan untuk memasarkan produk lewat sosial media, baik berupa iklan, tagline, ataupun caption instagram.
Tugas Content Writer
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa tugas seorang content writer bukan melulu soal menulis konten. Jadi, kalau nggak hanya nulis, terus apa sih tugasnya?
-
Melakukan Riset Konten
Untuk membuat sebuah konten yang epic, diperlukan riset yang mendalam. Tujuannya adalah agar konten yang kita buat mempunyai isi yang informatif dan berguna bagi pembaca.
Riset konten adalah kegiatan mencari topik/ide tulisan yang nantinya akan dibuat tulisan. Caranya bermacam-macam. BIsa melalui brainstorming antara teman, ataupun mencari sesuatu yang sedang trending di sosial media.
-
Menulis Sesuai dengan Niche Bisnis
Setiap industri punya niche bisnisnya sendiri. Seorang content writer perlu tahu siapa target audiens bisnisnya sebelum memulai proses menulis.
Ini amat penting sebab menentukan gaya bahasa yang akan dipakai, panjang tulisan, serta topik yang dipilih.
Salah satu contoh mudahnya adalah penggunaan kata ganti orang kedua. Untuk target audiens milenial umumnya tidak masalah menggunakan kata ganti kamu. Namun, akan sedikit tidak pantas jika target audiensnya ada di rentang umur 35 hingga 40 tahun.
Dengan umur itu, mungkin lebih tepat untuk menggunakan kata ganti “Anda” dibanding “saya”. Itu adalah salah satu contoh kecilnya.
-
Memahami SEO
SEO adalah singkatan dari Search Engine Optimization. SEO merupakan strategi bagaimana agar halaman yang kita tulis bisa naik ke posisi pertama di mesin pencari.
Seorang content writer tentunya wajib memahami SEO, khususnya SEO on page. Ini penting sebab kita ingin agar tulisan yang kita buat dibaca banyak orang.
Dan untuk dibaca, pertama-tama ia harus berada di tingkat atas mesin pencari. Jika halaman yang dibuat berada di tingkat atas google, maka akan ada banyak orang yang membacanya.
Jika ada banyak orang yang membacanya, maka traffic akan bertambah, dan potensi mendapatkan lead akan semakin banyak.
Maka dari itu, agar tulisan kita banyak dibaca orang, dan agar bisa mendapatkan banyak lead, maka penting untuk memahami SEO dan juga cara google bekerja.
-
Mengedit Tulisan
Terkadang sebuah tulisan masih perlu melewati proses editing agar tahu mana saja yang perlu diperbaiki sebelum diupload ke website.
Proses editing pun bermacam-macam. Ada editing EYD nya agar sesuai dengan tata bahasa Indonesia yang baku, maupun editing on page SEO.
Mengedit on page SEO meliputi memasukan keyword dalam judul, meta deskripsi, heading, dan di 100 kata pertama.
Selain itu, ada juga memberikan alt text pada gambar, serta membangun internal maupun eksternal link.
-
Mengupload Konten Melalui CMS
Selain melakukan riset, dan menulis konten, content writer juga bertugas untuk mengupload konten yang dibuat melalui Content Management System (CMS).
Mengutip dari Niagahoster.co.id, CMS adalah singkatan dari content management system, yaitu software yang membantu untuk membuat dan mengelola website dengan mudah.
Fungsi CMS sendiri adalah mengelola, mengubah, hingga mempublikasikan konten web tertentu. Ada banyak CMS di luar sana, namun yang paling populer adalah wordpress.
Gaji Content Writer
Berapakah gaji seorang content writer? Setiap perusahaan punya kebijakan masing-masing terkait berapa gaji seorang content writer.
Namun, melansir dari indeed.com, nominal gaji rata-rata seorang content writer ada di angka 3,8 juta per bulan.
Nominal ini juga tergantung pada tingkat kemahiran dan kota dimana ia bekerja. Semakin berpengalaman seorang content writer, maka makin besar juga gajinya.
Pun kota tempat bekerja juga akan berpengaruh. Di Jakarta, gaji seorang content writer berkisar antara 4,5 hingga 5 juta.
Sedang di bandung ada di angka 3,5 hingga 4 juta.
Skill yang Dimiliki Content Writer
Apa saja sih skill yang wajib dimiliki seorang content writer? Di bagian ini kita akan membahas tentang apa saja skill yang wajib dipunyai seorang content writer.
-
Menulis
Tak perlu dijelaskan lebih lanjut bahwa skill menulis merupakan skill yang harus dimiliki seorang content writer.
Content writer harus bisa merangkai kata-kata untuk menjadi sebuah tulisan informatif yang enak dibaca dan perlu. Ada banyak sekali artikel di luar sana, sehingga seorang content writer wajib menciptakan artikel yang mampu menarik minat pembaca.
-
Memahami SEO
SEO merupakan hal yang wajib diketahui oleh seorang content writer. Ini berguna agar bisa menciptakan sebuah artikel yang SEO friendly.
Artikel SEO friendly adalah artikel di website yang ditulis untuk menjawab pertanyaan pengunjung website saat mencari keyword tertentu. Tujuan pembuatan artikel SEO-friendly adalah untuk meningkatkan ranking di SERP (search engine result page).
Maka dari itu, untuk membuat artikel bisa mendapat pertama di google, seorang content writer harus memiliki pemahaman yang cukup soal SEO.
-
Kemampuan Riset yang Baik
Siapa target audiens? Kanal apa yang sering mereka kunjungi untuk menemukan bisnismu? masalah apa yang mereka punyai? Apa keinginan mereka?
Pertanyaan-pertanyaan tsb harus mampu dijawab oleh seorang content writer. Tujuannya adalah untuk memudahkan untuk mengetahui tipe konten, topik, serta gaya bahasa yang dipakai ketika akan membuat konten.
Penting juga untuk mengetahui hal apa yang audiens ketik di mesin pencari ketika mencari yang berkaitan dengan bisnis yang kamu miliki. Ini agar kamu membuat konten yang menjawab keluhan mereka, bukan yang hanya sekadar perkiraanmu.
-
Komunikasi
Seorang content writer akan berkolaborasi dengan divisi lain, dari mulai SEO Specialist hingga desainer grafis. Oleh karena itulah mereka perlu memiliki skill komunikasi yang baik, yakni, agar pesan yang mereka sampaikan dapat dengan mudah diterima kolega lain.
-
Manajemen Waktu
Sama seperti profesi kreatif lainnya, content writer acap kali bekerja dengan tenggat waktu yang sudah ditentukan.
Jika mereka tak punya manajemen waktu yang baik, maka akan amat susah menyelesaikan tugas agar sesuai deadline
Cara menjadi Seorang Content Writer
Kalo kamu ingin menjadi seorang content writer, ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan. Berikut ini kami akan memberikan beberapa tips buat kamu yang ingin menjadi content writer.
-
Belajar Content writing
Yang pertama adalah belajar menulis konten. Ada banyak cara yang bisa kamu lakukan untuk belajar menulis konten. Salah satunya adalah menulis di kanal-kanal yang memang membuka open kontributor.
Misalnya, kompasiana, atau IDN times. Dua media tersebut membuka kesempatan bagi kamu yang ingin belajar membuat konten.
Kamu bisa mengirim tulisanmu kesana.
-
Magang
Cara yang kedua adalah dengan mengambil magang. Dengan magang, kamu akan terpapar secara langsung pengalaman nyata menjadi content writer.
Ini adalah kesempatan emas, sebab selain menambah pengalaman, kamu juga bisa membangun portofoliomu dari proses magang ini.
-
Mempelajari SEO
Sudah ditulis di atas bahwa seorang content writer juga harus memahami SEO. Fungsinya agar ia bisa menulis konten dengan format SEO-friendly.
SEO mempunyai 3 aspek utama, yakni on-page, off-page, dan technical. Dari ketiga aspek tersebut, on-page SEO lah yang paling penting untuk dipelajari di awal-awal.
-
Membangun Portofolio
Setelah mempelajari SEO dan melakukan magang, langkah selanjutnya adalah dengan membangun portofolio. Penting bagi seorang penulis konten agar memiliki portofolio, sebab itu akan menunjukan apa saja yang kamu lakukan selama ini sebagai content writer.
Untuk membuat portofolio, kamu perlu memilih beberapa karyamu yang paling bagus, baik dari sisi kepenulisan, viewer, maupun result ke bisnis.
Atau, jika kamu belum pernah magang, atau bekerja, kamu bisa membuat portofolio dengan mengumpulkan konten-konten yang telah kamu kirim di media massa atau online.
Platform Belajar Content Writing
Ada banyak platform yang bisa kamu manfaatkan untuk mempelajari content writing, dari yang gratis maupun berbayar.
Yang gratis misalnya, kamu bisa menonton course Neil Patel tentang content marketing di youtube, atau kamu bisa juga mengikuti certification course content marketing milik hubspot academy.
Selain itu, kamu juga bisa mengikuti pelatihan content marketing berbayar milik Skill Academy Ruangguru.
Nah itulah tadi pengertian, tugas, gaji, skill, dan cara menjadi content writer. Semoga artikel ini membantumu yah.
1 Comment
bali real estate · January 28, 2023 at 3:02 pm
Friendly team. Besst real estate developewr in Bali