Baru-baru ini, saya punya kesempatan luar biasa untuk mendaki Gunung Sindoro yang tingginya lebih dari 3000 meter di atas permukaan laut. Perjalanan ini bukan sekadar pendakian biasa, tapi juga reuni 20 tahun dengan beberapa teman semasa kuliah yang sudah lama tidak bertemu.
Di antara teman-teman yang ikut mendaki ada Masmudi, yang sekarang menjalankan bisnis jasa pengecatan pabrik; Saiful, pemilik warung makan SBC dengan 7 cabang dan omzet bulanan di atas 1 miliar rupiah; Mas Umam, pengusaha web developer sukses; serta Mas Arif dan istrinya. Mas Arif sendiri adalah pengusaha batu amber yang diekspor ke Eropa.
Kami memulai perjalanan dari dasar gunung pada jam 2 siang. Setiap langkah di jalan setapak menuju puncak Sindoro tidak hanya mendekatkan kami ke tujuan fisik, tapi juga mempererat persahabatan yang telah terjalin selama dua dekade. Sampai di camp pos 3, kami mendirikan tenda dan bermalam untuk memulihkan tenaga sebelum melanjutkan pendakian.
Jam 2 malam, kami mulai mendaki menuju puncak yang dikenal sebagai Sindoro Summit. Berjalan dalam gelap malam, kami menghadapi udara yang semakin tipis, jalur yang curam, dan cuaca yang tidak menentu. Namun, semangat kebersamaan dan dukungan satu sama lain membuat semua tantangan terasa lebih ringan. Setelah perjalanan panjang dan melelahkan, kami akhirnya tiba di puncak pada jam 6.30 pagi.
Pemandangan dari puncak sungguh luar biasa, menghapus semua lelah dan memberikan rasa puas yang tak tergantikan. Di puncak ini, kami merayakan keberhasilan kami dengan tawa, pelukan, dan tentu saja foto-foto kenangan. Setelah menikmati pemandangan dan beristirahat sejenak, kami mulai perjalanan turun dan tiba di dasar gunung kembali pada jam 2 siang. Total perjalanan yang panjang ini sangat menguras dan menguji ketahanan kami, baik fisik maupun mental.
Di setiap pemberhentian untuk beristirahat, kami berbagi cerita tentang perjalanan hidup masing-masing. Masmudi berbagi pengalaman tentang bagaimana ia memulai bisnis pengecatan pabrik dari nol hingga sukses seperti sekarang. Saiful dengan bangga menceritakan perkembangan warung makan SBC yang kini memiliki tujuh cabang dan omzet fantastis. Mas Umam juga tidak ketinggalan berbagi kisah suksesnya sebagai web developer, sementara Mas Arif menceritakan perjalanan bisnisnya menembus pasar Eropa dengan batu amber yang ia produksi.
Lihat postingan ini di Instagram
Tidak hanya cerita bisnis yang kami bagi, tetapi juga tentang keluarga dan cita-cita masa depan. Kami saling memberi motivasi dan inspirasi untuk terus maju dan berkembang dalam setiap aspek kehidupan. Kebersamaan dan percakapan mendalam ini menjadi momen berharga yang akan selalu saya kenang.
Perjalanan mendaki Gunung Sindoro ini tidak hanya mengajarkan saya tentang ketangguhan dan semangat juang, tetapi juga tentang pentingnya persahabatan dan kebersamaan. Reuni 20 tahun ini menjadi lebih dari sekadar pertemuan, tetapi juga perjalanan spiritual yang memperkaya jiwa.
Pengalaman ini mengingatkan saya bahwa dalam setiap langkah yang kita ambil, dukungan dari teman dan keluarga adalah hal yang paling berharga. Saya berharap perjalanan ini bisa menjadi inspirasi bagi siapa saja yang membacanya, bahwa tidak ada yang tidak mungkin dicapai dengan kerja keras, kebersamaan, dan semangat pantang menyerah.
1 Comment
Konveksi Semarang Clothink · July 27, 2024 at 5:15 am
Kerennnn, inspiring mas Eko!